animasi bergerak gif
My Widget

Kamis, 25 Desember 2014

Dwaraka, Kerajaan India kuno yang tenggelam

siapa sih yang nggak tau serial mahabharata? serial mahabarata adalah serial yang menceritakan konflik antara pandawa vs kurawa mengenai sengketa hak pemerintahan tanah negara hastinapura. Puncaknya adalah meletusnya Perang Bharatayudha di medan kurusetra yang menyebabkan banyak korban berjatuhan. Eits, tapi kita disini bukannya akan membahas tentang serial mahabarata, melainkan membahas tentang Kerajaan Dwaraka, kerajaan yang masih memiliki hubungan erat dengan wiracarita mahabharata, yang merupakan tempat tinggal Sri Krishna dan Balarama yang tenggelam. penasaran? cek it out dehyaa!


Kerajaan Dwaraka adalah sebuah kerajaan yang didirikan wangsa Yadawa setelah melepaskan diri dari Kerajaan Surasena karena diserbu oleh raja Jarasanda dari Magadha. Kerajaan ini diperintah oleh Krishna Wasudewa selama zaman Dwapara Yuga. Wilayah Kerajaan Dwaraka meliputi Pulau Dwaraka, dan beberapa pulau tetangga seperti Antar Dwipa, dan sebagian wilayahnya berada di darat dan berbatasan dengan negeri tetangga yaitu Kerajaan Anarta. Wilayah tersebut terlihat seperti negara Yunani yaitu negeri dengan pulau-pulau kecil dan sebagian berupa wilayah daratan. Kerajaan Dwaraka kira-kira terletak di sebelah Barat Laut Gujarat. Ibukotanya bernama Dwarawati (dekat Dwarka, Gujarat). Tapi kalau dilihat dari namanya, Dwaraka yang adalah bahasa Sanskrit ini berarti pintu-pintu, mirip babilon yang juga berarti pintu (baab).

Selama masa jayanya, Dwaraka adalah kota yang dikelilingi tembok dan berisikan taman yang indah, parit yang dalam, dan beberapa kolam istana (Wisnu Purana), namun diyakini telah tenggelam setelah kepergian Krishna. Karena pentingnya sejarah dan hubungan dengan Mahabharata, Dwaraka terus menarik arkeolog dan sejarawan selain ilmuwan.

Sri Krishna membunuh Kamsa (paman dari pihak ibu) dan menobatkan Ugrasena (kakek dari pihak ibu-Nya) menjadi raja Mathura. Hal ini membuat Marah mertua Kamsa, Jarasanda (raja Magadh) bersama dengan temannya Kalayavana menyerang Mathura 17 kali. Untuk keselamatan bangsanya, Yadava, Krishna memutuskan untuk memindahkan ibukota dari Mathura ke Dwaraka.


 Sri Krishna dan kaumnya, Yadava meninggalkan Mathura dan tiba di pantai Saurashtra. Mereka memutuskan untuk membangun kota mereka di daerah pesisir dan dipanggillah Visvakarma, dewa konstruksi. Namun, Visvakarma mengatakan bahwa tugas bisa diselesaikan hanya jika Samudradeva, penguasa laut, menyediakan beberapa tanah. Sri Kresna membujuk Samudradeva, dan dengan senang Samudradeva memberi mereka tanah berukuran 12 yojanas dan selanjutnya, dibangunlah oleh Visvakarma kota Dwaraka, sebuah kota emas. 
Dwaraka kemudian dikenal sebagai salah satu tempat suci selain Mathura dan Vrindavana pada masa itu.
Tenggelamnya Kota Dwaraka.

Setelah Sri Krishna pergi ke tempat tinggal-Nya dan Yadawa utama kepala tewas dalam perkelahian di antara mereka sendiri, Dwaraka menjadi tenggelam di laut. Ini adalah gambaran yang diberikan oleh Arjuna dalam Mahabharata: 
"Laut, yang menghantam pantai, tiba-tiba memecahkan batas yang ditetapkan oleh alam. Laut itu bergegas ke memasuki kota dan memenuhi jalan-jalan kota yang indah.. Laut menutupi segala sesuatu di kota." Arjuna melihat bangunan indah tenggelam satu per satu Dia lalu mengamati istana Krishna.. Dalam hitungan beberapa saat semuanya berakhir. laut itu sekarang menjadi tenang seperti danau. tidak ada bekas . kota yang indah Dwarka, yang telah menjadi tempat favorit dari semua Pandawa, kini hanya nama, hanya kenangan ". - Mausala Parva, Mahabharata.


Menurut penemuan, Dwaraka adalah sebuah kota makmur di zaman kuno, yang hancur dan dibangun kembali beberapa kali. Ekskavasi besar yang dilakukan oleh Z.D. Ansari dan M.S. Mate menemukan candi candi yang terkubur di dekat kota Dwaraka sekarang.


Kesimpulan dari ekskavasi-ekskavasi yang dilakukan adalah bahwa kota ini adalah sebuah kota pelabuhan yang makmur, dan bertahan sekitar 60-70 tahun di abad ke-15 SM sebelum tenggelam di bawah laut pada tahun 1443 SM (meskipun masih ada yang berpendapat bahwa dwaraka tenggelam sekitar 3102SM), tapi yang jelas kota ini berasal tidak lebih dari 5000 tahun yang lalu.

Di antara benda-benda yang digali yang terbukti memiliki koneksi dengan Dwaraka, epik Mahabharata adalah segel diukir dengan gambar binatang berkepala tiga. Epik Mahabarata menyebutkan segel yang diberikan kepada warga Dwaraka sebagai bukti identitas ketika kota itu terancam oleh Raja Jarasanda dari kerajaan Magadh. Fondasi batu dinding kota didirikan membuktikan bahwa tanah itu direklamasi dari laut sekitar 3.600 tahun yang lalu. Epik Mahabarata juga menyebutkan kegiatan reklamasi tersebut di Dwaraka. Tujuh pulau yang disebutkan di dalamnya juga ditemukan tenggelam di Laut Arab.


Selasa, 16 Desember 2014

Mengunjungi Bukit Teletubbies di Bromo yang unik

Travelers, pernah dengar tentang Teletubbies kan? Itu lho, cerita anak-anak dengan kata-kata populer ‘berpelukan’. Kisah dari Tinky Winky, Dipsy, Laa Laa, dan Po dengan bukit hijau yang cantik memang bisa membuat mata terasa sejuk. Ternyata, Indonesia juga punya lho bukit seperti itu. Tempatnya dekat sekali dengan Gunung Bromo, Jawa Timur.
Foto 1 Mengunjungi Bukit Teletubbies Bromo
Sebelum kita menikmati pemandangan Bukit Teletubbies, kamu tentu perlu tahu dulu di mana letaknya. Sebenarnya, bukit ini berada di kawasan wisata Gunung Bromo. Kamu bisa menuju ke Desa Cemoro Lawang, Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo. Untuk menuju ke lokasi, kamu bisa naik kuda, motor, dan mobil jika kamu jalan bareng keluarga atau rombongan. Sewa jip di sana biasanya dipatok sekitar Rp250.000. Memang hanya kendaraan tertentu yang bisa mencapai Bukit Teletubbies karena medan yang harus ditempuh cukup berbahaya, berkerikil dan berpasir. Kalau tidak biasa, bisa-bisa kendaraanmu selip dan ini tentu sangat tidak diharapkan. Kalau ingin mencapai Bukit Teletubbies dengan motor, kamu juga tidak bisa melaju dengan kencang. Paling-paling cuma 20 km/jam. Buat yang punya jiwa petualang, ini sih mengasyikkan karena bisa memacu adrenalin. Tapi buat yang punya nyali ciut, mendingan nggak usah mencoba.
Foto 2 Mengunjungi Bukit Teletubbies Bromo
Setelah tiba disana, kamu bisa menikmati lapangnya perbukitan yang menghijau. Ini kalau bukan musim kemarau lho travelers. Hanya saja, yang paling banyak diburu wisatawan adalah momen sunrise. Nuansa di sekitar bukit menjadi begitu eksotis dengan pendaran warna matahari yang baru terbit dari ufuk timur. Kesempatan ini cukup menarik karena gradasi warna hijau yang bertemu dengan warna kuning keemasan dari sinar matahari menghasilkan perpaduan warna menakjubkan. Keberadaan padang luas, perbukitan,background Gunung Bromo dan dataran tinggi menjadi perpaduan sempurna dalam bingkai sebuah foto yang bisa kamu ambil saat menyempatkan waktu berburu sunrise di Bukit Teletubbies.
Foto 3 Mengunjungi Bukit Teletubbies Bromo
Saat matahari mulai bersinar, kini bisa terlihat jelas hamparan bukit yang dipenuhi dengan tanaman perdu pakis dan rerumputan. Coba perhatikan betul-betul dan lihat gradasi bukit yang bertumpuk-tumpuk disana. Mirip sekali dengan yang ada di serial anak-anak Teletubbies dari Inggris itu kan? Karena kemiripan inilah yang menjadikan bukit ini dinamai dengan Bukit Teletubbies. Untuk bisa merasakan sensasi yang lebih jauh, kamu bisa berjalan kaki dan mendakinya. Kalau merasa tidak sanggup, kamu bisa menyewa kuda yang banyak terlihat di sekitar bukit.
Karena akhir-akhir ini gaungnya mulai populer, tidak heran kalau sekarang banyak agen wisata yang menambahkan Bukit Teletubbies dalam daftar kunjungan selain Gunung Bromo dan Pasir Berbisik. Kalau kamu ingin menambah pengalaman mengeksplorasi alam disekitar Gunung Bromo dan Bukit Teletubbies, kamu bisa melirik ke dataran tinggi di seberang bukit. Kalau kabut dan awan putih sedang menyelimuti area tersebut, kamu bisa lihat betapa ademnya kawasan ini. Sungguh perpaduan yang sempurna ketika awalnya kamu melihat pasir berwarna kehitaman di area Gunung Bromo, lalu melihat perbukitan yang hijau dengan padang rumput yang sangat luas untuk menyejukan mata.
Foto 4 Mengunjungi Bukit Teletubbies Bromo
Saat mengunjungi Bukit Teletubbies, kamu disarankan untuk membawa air minum, memakai topi, membalurkan sunscreen, dan baju lengan panjang. Kalau mengabaikan itu semua, bisa-bisa kulitmu gosong dan dehidrasi. Jangan lupa juga untuk membawa kamera ya. Ini wajib kamu tentang saat berlibur di area Gunung Bromo dan Bukit Teletubbies.