siapa sih yang nggak tau serial mahabharata? serial
mahabarata adalah serial yang menceritakan konflik antara pandawa vs kurawa
mengenai sengketa hak pemerintahan tanah negara hastinapura. Puncaknya adalah
meletusnya Perang Bharatayudha di medan kurusetra yang menyebabkan banyak
korban berjatuhan. Eits, tapi kita disini bukannya akan membahas tentang serial
mahabarata, melainkan membahas tentang Kerajaan Dwaraka, kerajaan yang masih
memiliki hubungan erat dengan wiracarita mahabharata, yang merupakan tempat
tinggal Sri Krishna dan Balarama yang tenggelam. penasaran? cek it out dehyaa!
Kerajaan
Dwaraka adalah sebuah kerajaan yang didirikan wangsa Yadawa setelah melepaskan
diri dari Kerajaan Surasena karena diserbu oleh raja Jarasanda dari Magadha.
Kerajaan ini diperintah oleh Krishna Wasudewa selama zaman Dwapara Yuga.
Wilayah Kerajaan Dwaraka meliputi Pulau Dwaraka, dan beberapa pulau tetangga
seperti Antar Dwipa, dan sebagian wilayahnya berada di darat dan berbatasan
dengan negeri tetangga yaitu Kerajaan Anarta. Wilayah tersebut terlihat seperti
negara Yunani yaitu negeri dengan pulau-pulau kecil dan sebagian berupa wilayah
daratan. Kerajaan Dwaraka kira-kira terletak di sebelah Barat Laut Gujarat.
Ibukotanya bernama Dwarawati (dekat Dwarka, Gujarat). Tapi kalau dilihat dari
namanya, Dwaraka yang adalah bahasa Sanskrit ini berarti pintu-pintu, mirip
babilon yang juga berarti pintu (baab).
Selama masa
jayanya, Dwaraka adalah kota yang dikelilingi tembok dan berisikan taman yang
indah, parit yang dalam, dan beberapa kolam istana (Wisnu Purana), namun
diyakini telah tenggelam setelah kepergian Krishna. Karena pentingnya sejarah
dan hubungan dengan Mahabharata, Dwaraka terus menarik arkeolog dan sejarawan
selain ilmuwan.
Sri Krishna membunuh Kamsa (paman dari pihak ibu) dan
menobatkan Ugrasena (kakek dari pihak ibu-Nya) menjadi raja Mathura. Hal ini
membuat Marah mertua Kamsa, Jarasanda (raja Magadh) bersama dengan temannya
Kalayavana menyerang Mathura 17 kali. Untuk keselamatan bangsanya, Yadava,
Krishna memutuskan untuk memindahkan ibukota dari Mathura ke Dwaraka.
Sri Krishna dan kaumnya, Yadava meninggalkan Mathura dan tiba
di pantai Saurashtra. Mereka memutuskan untuk membangun kota mereka di daerah
pesisir dan dipanggillah Visvakarma, dewa konstruksi. Namun, Visvakarma
mengatakan bahwa tugas bisa diselesaikan hanya jika Samudradeva, penguasa laut,
menyediakan beberapa tanah. Sri Kresna membujuk Samudradeva, dan dengan senang
Samudradeva memberi mereka tanah berukuran 12 yojanas dan selanjutnya,
dibangunlah oleh Visvakarma kota Dwaraka, sebuah kota emas.
Dwaraka kemudian dikenal sebagai salah satu tempat suci
selain Mathura dan Vrindavana pada masa itu.
Tenggelamnya
Kota Dwaraka.
Setelah Sri Krishna pergi ke tempat tinggal-Nya dan Yadawa
utama kepala tewas dalam perkelahian di antara mereka sendiri, Dwaraka menjadi
tenggelam di laut. Ini adalah gambaran yang diberikan oleh Arjuna dalam
Mahabharata:
"Laut, yang menghantam pantai, tiba-tiba memecahkan
batas yang ditetapkan oleh alam. Laut itu bergegas ke memasuki kota dan
memenuhi jalan-jalan kota yang indah.. Laut menutupi segala sesuatu di
kota." Arjuna melihat bangunan indah tenggelam satu per satu Dia lalu
mengamati istana Krishna.. Dalam hitungan beberapa saat semuanya berakhir. laut
itu sekarang menjadi tenang seperti danau. tidak ada bekas . kota yang indah
Dwarka, yang telah menjadi tempat favorit dari semua Pandawa, kini hanya nama,
hanya kenangan ". - Mausala Parva, Mahabharata.
Menurut penemuan, Dwaraka adalah sebuah kota makmur di zaman
kuno, yang hancur dan dibangun kembali beberapa kali. Ekskavasi besar yang
dilakukan oleh Z.D. Ansari dan M.S. Mate menemukan candi candi yang terkubur di
dekat kota Dwaraka sekarang.
Kesimpulan dari ekskavasi-ekskavasi yang dilakukan adalah
bahwa kota ini adalah sebuah kota pelabuhan yang makmur, dan bertahan sekitar
60-70 tahun di abad ke-15 SM sebelum tenggelam di bawah laut pada tahun 1443 SM
(meskipun masih ada yang berpendapat bahwa dwaraka tenggelam sekitar 3102SM),
tapi yang jelas kota ini berasal tidak lebih dari 5000 tahun yang lalu.
Di antara benda-benda yang digali yang terbukti memiliki koneksi dengan Dwaraka, epik Mahabharata adalah segel diukir dengan gambar binatang berkepala tiga. Epik Mahabarata menyebutkan segel yang diberikan kepada warga Dwaraka sebagai bukti identitas ketika kota itu terancam oleh Raja Jarasanda dari kerajaan Magadh. Fondasi batu dinding kota didirikan membuktikan bahwa tanah itu direklamasi dari laut sekitar 3.600 tahun yang lalu. Epik Mahabarata juga menyebutkan kegiatan reklamasi tersebut di Dwaraka. Tujuh pulau yang disebutkan di dalamnya juga ditemukan tenggelam di Laut Arab.
Di antara benda-benda yang digali yang terbukti memiliki koneksi dengan Dwaraka, epik Mahabharata adalah segel diukir dengan gambar binatang berkepala tiga. Epik Mahabarata menyebutkan segel yang diberikan kepada warga Dwaraka sebagai bukti identitas ketika kota itu terancam oleh Raja Jarasanda dari kerajaan Magadh. Fondasi batu dinding kota didirikan membuktikan bahwa tanah itu direklamasi dari laut sekitar 3.600 tahun yang lalu. Epik Mahabarata juga menyebutkan kegiatan reklamasi tersebut di Dwaraka. Tujuh pulau yang disebutkan di dalamnya juga ditemukan tenggelam di Laut Arab.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar